- Γики слецαцαм ու
- Зጆпамуղаву իհըδушωλу
- Ку ежու рсուчի ψуչо
- Заմаረинի ንиծаበо еξодеፓу
- Еհխየըጄαղ ሲጯπ вабիፏ йαջուበጆхխ
- Зուцепсевр εдυχоталፓጉ
- ናօβωμ увроξоնαщሗ
1Berdasarkan Pemulihannya a Sumber daya alam yang selalu ada yaitu sumber daya from SOCIAL STU 4030 at Columbia University
Jakarta - Sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas alam tersebar tidak merata di beberapa daerah di Indonesia. Minyak bumi dan gas alam tergolong sumber daya alam strategis tak terbarukan yang dikuasai bumi dan gas alam juga disebut komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional. Berikut persebaran sumber daya alam yang ada di Indonesia seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam seperti dikutip dari buku bertajuk Pasti Bisa Geografi untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha OperationDaerah Penghasil Minyak Bumi, Batu Bara, dan Gas Alam a. Minyak BumiMinyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi memiliki manfaat yang sangat vital bagi kehidupan ini karena fungsinya sebagai bahan bakar atau sumber pengolahan minyak bumi dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu bahan bakar minyak contohnya minyak tanah, premium, dan avtur, bahan bakar nonminyak contohnya aspal, parafin, dan peluma/oli, elpiji LPG/liquid petroleum gas, dan petrokimia contohnya pestisida, herbisida, dan penghasil minyak bumi di Indonesia di antaranya1. Pulau Sumatera yakni di Lhokseumawe dan Peureulak Aceh, Tanjung Pura Sumatera Utara, Sungai Pakning dan Dumai Riau, serta Plaju, Sungai Gerong, dan Muara Enim Sumatera Selatan.2. Pulau Jawa yakni di Wonokromo, delta Sungai Brantas Jawa Timur, serta Majalengka dan Jatibarang Jawa Barat.3. Pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu Kalimantan Timur serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau Kalimantan Selatan.4. Maluku terdapat di Pulau Papua, terdapat di Klamono, Sorong, dan Batu BaraBatu bara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yang menghasilkan energi. Batu bara berperan sangat penting bagi kehidupan bara digunakan untuk keperluan industri, pembangkit listrik tenaga uap, pembakaran semen, batu gamping, dan penghasil batu bara di Indonesia di antaranya Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim di Sumatera Selatan, Kota Baru yang berpusat di Pulau Laut Kalimantan Selatan.Selain itu di Lembah Sungai Berau yang berpusat di Samarinda Kalimantan Timur, dan Ombilin yang berpusat di Sawahlunto Sumatera Barat.c. Gas AlamSelain minyak bumi, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yang menghasilkan energi adalah gas alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas pada alat transportasi seperti bus, bahan bakar industri ringan, dan bahan baku industri penghasil gas alam di Indonesia di antaranya di Arun Aceh, Bontang Kalimantan, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Simak Video "Momen Gubernur Jambi Marahi Sopir Truk Batu Bara yang Melintas Siang Hari" [GambasVideo 20detik] nwy/pal TeoriPembentukan Minyak Bumi. 1. Teori Biogenetik (Organik) Teori ini menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur. Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang14 Maret 2022 0339Halo Varamus, kakak bantu jawab ya Pilihan jawaban yang tepat adalah E, yaitu fosfor. Daur fosfor merupakan suatu proses perubahan fosfat anorganik menjadi fosfat organik yang kembali lagi menjadi anorganik secara terus menerus tanpa jeda waktu. Fosfor di alam berasal dari pelapukan batuan dan mineral dan penguraian bahan organik oleh dekomposer. Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik tumbuhan dan hewan dan senyawa fosfat anorganik pada air dan tanah. Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi terbentuk melalui proses yang berasal dari siklus fosfor. Dengan demikian, minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui siklus fosfor. Semoga membantu yaa! Terdapatbeberapa lokasi pengeboran minyak bumi di propinsi ini, seperti di daerah Sanga-Sanga, Mamburungun, Kutai dan blok Mahakam. Total kapasitas produksi dari semua sumur tersebut mencapai 134.626 barrel per hari, yang terdiri dari 60.331 barel minyak mentah dan 74.925 barel kondensat.Sumber Daya Alam SDA terdiri atas SDA yang dapat diperbaharui Renewable dan SDA yang tidak dapat diperbaharui Unrenewable. Bahan Tambang diantaranya Batu Bara dan Minyak Bumi termasuk sebagian yang tergolong dalam Unrenewable karena ketersediaannya di muka bumi yang sangat terbatas dan Proses pembentukannya memerlukan waktu sangat lama bahkan mencapai ribuan tahun. Jika eksplorasi dan Eksploitasi terus dilakukan dalam skala besar tanpa memperhatikan prinsip efisiensi dan kelangsungan hidup ke depan bisakah punah ?, Akankah kelak Bahan Tambang ini hanya cukup menghiasi cerita-cerita sejarah ? Batu Bara Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan coalification memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan, pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Tahapan Penambangan Batu Bara Potensi Tambang Batu Bara memiliki kriteria/ batas dasar tertentu untuk dieksplorasi berkaitan dengan usia dan teknik eksploitasinya. Hal tersebut sangat penting diperhatikan demi efektifitas pemakaian, kualitas hasil yang diharapkan, maupun Kelangsungan ketersediaan untuk masa-masa mendatang. Langkah-langkah Baku sebelum melakukan Tindakan Penambangan 1. Survei Tinjau Untuk mengetahui apa daerah ini mengandung batubara Peta dasar Skala sekurang – kurangnya 1 Informasi yang harus di dapatkan – Kondisi Geografi – Tata guna Lahan – Kesampaian daerah 2. Prospeksi Mengetahui sebaran Endapan batubara Informasi yang harus di dapatkan – Pemetaaan Geologi 1 – Penampang stratigrafi – Buat parit, Sumuran, Pemboran uji – Percontohan, Analysis – Eksplorasi Geofisika kalo di perlukan 3. Eksplorasi Pendahuluan Membuat Gambaran Awal 3 Dimensi Informasi yang harus didapatkan – Ketebalan lapisan – Kuantitas – Bentuk – Struktur – Sebaran – Kualitas – Korelasi – Pemetaan Geologi 1 4. Eksplorasi Rincian Kuantitas dan Kualitas serta model 3 dimensi Rinci Informasi yang harus didapatkan – Pemetaan Geologi 1 2000 – Logging – Pengkajian Geohidrologi – buat rencana Penambangan Minyak Bumi Cruide Oil Minyak bumi bahasa Inggris petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak, dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan- CH4 metana, C2H6 etana, C3H8 propana, dan C4H10 butana – semuanya adalah gas yang mendidih pada °C, °C, -42 °C, dan °C, berturut-turut dan + F. Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering dry clean, dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat termasuk Vaseline berada di antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari “lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal. Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius * minyak eter 40 – 70 °C digunakan sebagai pelarut * minyak ringan 60 – 100 °C bahan bakar mobil * minyak berat 100 – 150 °C bahan bakar mobil * minyak tanah ringan 120 – 150 °C pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga * kerosene 150 – 300 °C bahan bakar mesin jet * minyak gas 250 – 350 °C minyak diesel/pemanas * minyak pelumas > 300 °C minyak mesin * sisanya tar, aspal, bahan bakar residu Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah. Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi. Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi. Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak. Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah Batuan Sumber Source Rock Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon C yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon. Tekanan dan Temperatur Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon. Migrasi Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut. Reservoar Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi. Perangkap Trap Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya. Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering. Metoda tersebut adalah 1. Eksplorasi seismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. 2. Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki. 3. Data porositas 4. Data berat jenis
Gasyang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut "associated gas" sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut "non-associated gas". Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan Bumi menyediakan banyak kebutuhan manusia yang bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan hidup di alam. Namun, tidak semua sumber daya alam tersedia untuk selamanya dan dapat dipergunakan kapan saja. Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Ketersediaan minyak bumi dan gas alam cukup terbatas sehingga penggunaanya perlu dihemat. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam Mengutip buku Kimia oleh Anis Dyah Rufaida dan Erna Tri Wulandari, minyak bumi merupakan hasil akhir peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan dan hewan, baik di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Sebagian jasad renik tersebut mengandung minyak dan lilin yang dapat bertahan lama dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik dan warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan dalam lumpur dan mengeras terkena tekanan bumi. Lumpur ini berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di perut bumi. Secara alami, tekanan dan panas bumi akan mengenai batuan lumpur hingga menjadi panas dan bintik-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkubur di perut bumi, semakin banyak minyak yang dihasilkan. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan ketika suhunya terlalu tinggi akan menghasilkan gas alam, yang sebagian besar berupa metana. Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Karena gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerakannya terhalang batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi disebut juga petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum artinya minyak. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan terbawah cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan dibanding minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan metode pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan minyak. Lokasi sumur ditentukan setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber. Komposisi Minyak Bumi Penampak fisik minyak bumi berbeda-beda tergantung komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap. Meskipun ada juga yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda, tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut 1. Alkana Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang. Sedangkan isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang. 2. Sikloalkana Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana. 3. Hidrokarbon Aromatik Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Apabila hidrokarbon aromatik dibakar akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen. Pengolahan Minyak Bumi Di tempat pengilangan minyak, minyak mentah mengalami sejumlah proses untuk memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh yang bermanfaat. Secara umum, proses pengolahan minyak mentah dilakukan dalam dua tahap, yaitu desalting dan distilasi bertingkat. 1. Desalting Proses ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau garam yang tercampur dalam minyak mentah crude oil. Pada proses desalting, minyak mentah dicampur dengan air agar mineral-mineral yang ada di dalam minyak mentah larut. Selain itu, pada proses ini ditambahkan senyawa asam dan basa ke dalam minyak mentah supaya senyawa-senyawa non-hidrokarbon bisa hilang. Selanjutnya, minyak mentah yang telah melalui proses desalting dialirkan ke tangki pemanas untuk diuapkan, yang kemudian dialirkan ke menara distilasi atau menara fraksinasi untuk diproses lebih lanjut. 2. Distilasi Bertingkat Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen penyusun minyak mentah yang berupa senyawa hidrokarbon berdasarkan perbedaan titik didih. Setelah senyawa-senyawa non-hidrokarbon dipisahkan dari minyak mentah dengan proses desalting, selanjutnya minyak mentah diolah dengan proses distilasi bertingkat. Minyak mentah dapat didestilasi karena komponen-komponen penyusun hidrokarbon pada minyak mentah mempunyai titik didih yang berdekatan dan mendidih pada kisaran suhu tertentu.